SAMARINDA – Fenomena Islamophobia menjadi perhatian khusus bagi organisasi internasional Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity atau OICCA.
Islamophobia ini telah menjadi ancaman terhadap globalisasi dan juga mengancam kedamaian masyarakat dunia.
Beberapa minggu lalu, OICCA mengadakan pertemuan besar dan darurat di Jeddah, Arab Saudi dalam rangka menindaklanjuti peristiwa pembakaran kitab suci di Swedia pada 28 Juni 2023 lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Proffesional Officer Department of Dialogue and Outreach Organization of Islamic Coorperation, Yasmi Adriansyah Yunus pada Sabtu 8 Juli 2023.
“Kami mengadakan rapat besar dan darurat setelah terjadi kembali pembakaran kitab suci di Swedia, dan ada langkah-langkah konkrit dari kami agar ini tidak terjadi kembali,” ungkap Yasmi.
Lebih lanjut, Yasmi mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan pesan kepada Indonesia untuk menggencarkan semangat perdamaian ke ranah Internasional.
Dan ini juga telah disampaikan ke pihak pemerintah Indonesia, Muhammadiyah dan pihak lain, mudah-mudahan dapat lebih aktif lagi bagi Indonesia.
“Untuk menyampaikan salam perdamaian ke ranah internasional,” ungkapnya.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mendukung segala upaya yang telah dirumuskan oleh OICCA untuk mengikis fenomena islamophobia di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Hal tersebut ia sampaikan usai melakukan pertemuan dengan para delegasi dari 57 negara yang dilaksanakan pada Senin (10/7/2023) di Ballroom Hotel Senyiur Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
“Dan kita memang tidak mengingkari bahwa islamophobia masih ada, dan secara pelan tapi pasti kita akan mendukung OICCA mengikis itu, bahkan kita perlu berkontribusi,” ungkap Andi Harun.