Seno Aji Dukung Kemandirian Pangan di Kaltim

Samarinda,Lansir.Id – Sebagai langkah strategis dalam memajukan kemandirian pangan di Kalimantan Timur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim telah menyuarakan dukungan kuat mereka terhadap langkah-langkah yang diinisiasi oleh Penjabat Gubernur, Akmal Malik.

Menurut laporan terbaru dari Bank Indonesia Perwakilan Kaltim bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim, terdapat tantangan yang dihadapi masyarakat lokal dalam menstabilkan harga pangan yang fluktuatif.

Dari sepuluh bahan pangan utama, hanya daging ayam ras yang berhasil diproduksi di dalam daerah, sedangkan sembilan lainnya masih tergantung pada impor.

Penjabat Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengakui bahwa impor pangan memberikan efek ganda; di satu sisi memberikan peluang ekonomi bagi pedagang dan distributor, namun di sisi lain, ketergantungan ini berpotensi menimbulkan masalah serius dalam jangka panjang.

“Kaltim harus mengambil langkah proaktif untuk memperkuat ketahanan pangan dan mencapai kemandirian. Ini adalah langkah krusial untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan pasokan beras dari Sulawesi Selatan atau Jawa Timur yang bisa terjadi karena perubahan iklim,” tutur Akmal Malik.

Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kaltim, menyoroti pentingnya integrasi dan pembaruan data pertanian untuk memastikan informasi yang akurat hingga ke tingkat kecamatan, yang akan meningkatkan efektivitas program pembangunan sektor pertanian, terutama dalam hal tanaman pangan.

“Dewan mendukung penuh inisiatif dari Penjabat Gubernur karena kami berkeinginan Kaltim menjadi lebih mandiri dalam pangan, dan potensi yang ada sangat mendukung visi ini,” ujar Samsun.

Samsun juga menyebutkan bahwa Penjabat Gubernur telah menginstruksikan BPD Kaltim-Kaltara untuk menyusun skema kredit bagi petani, sebuah langkah yang telah dikomunikasikan kepada Dewan.

Seno Aji, Wakil Ketua DPRD Kaltim lainnya, menegaskan bahwa aspirasi kemandirian pangan merupakan keinginan dari seluruh lapisan masyarakat. Ketergantungan pada impor menyebabkan ketidakstabilan harga, seperti yang terlihat pada harga cabai yang bisa naik secara signifikan.

“Kaltim memiliki potensi besar untuk menjadi mandiri dalam pangan, didukung oleh luasnya lahan yang tersedia. Sebagai contoh, Kutai Kartanegara adalah penyumbang terbesar produksi beras di Kaltim,” kata Seno, yang juga merupakan anggota Fraksi Partai Gerindra Kaltim dari daerah pemilihan Kutai Kartanegara, menambahkan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan di sektor pertanian.(Adv/DprdKaltim)

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INFOGRAFIS

Advertismentspot_img

TERPOPULER