Samarinda,Lansir.id – Demo puluhan mahasiswa yang menamakan diri Keluarga Pelajar Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) menggelar Aksi Demo di depan Kantor Gubernur Kaltim.
Aksi tersebut berlangsung di depan gerbang Kantor Gubernur Kaltim,Jalan Gajah Mada,Kota Samarinda, Tuntutan yang dilakukan oleh Mahasiswa tersebut yakni “Mengawal Tingginya Harga Tiket Pesawat dari dan Menuju Kabupaten Berau”.
Dalam Aksi tersebut,puluhan mahasiswa juga melakukan aksi Penyematan Secara Simbolis 20 Karangan Bunga Ucapan Selamat atas melambungnya harga tiket pesawat.
Koordinator Aksi Rijal, mengatakan aksi kali ini dilakukan pihaknya untuk mendesak maskapai dan pemerintah, maskapai harus transparan dalam penentuan harga tiket.
“Upaya penetetapan kami desak maskapai untuk melakukan hal itu,hal tersebut belum pernah di publish,”Ucap Rijal.
Aktivitas menyuarakan di Kantor Gubernur menurut Rijal yakni,untuk mendesak Pemerintah melakukan upaya intervensi terhadap mahalnya tiket di kawasan Kabupaten Berau.
“Kami menilai Gubernur mempunyai wewenang untuk berkoordinasi dan juga menekan harga tiket dari Kabupaten Berau ke Balikpapan,begitu juga sebaliknya,”Ungkap Rijal.
Selain itu Rijal menyebut keterbukaan informasi publik terkait transparansi penentuan harga tiket,hal ini juga dapat meminimalisir dugaan terjadinya upaya monopoli.
“Agar tidak ada lagi dugaan mafia khususnya harga tiket,”pungkasnya.
Rijal melihat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 terkait Tarif Batas Atas (TBA) ditentukan oleh tarif jarak penerbangan dan Tarif Batas Bawah (TBB) ditentukan oleh 35 persen dari batas atas, masing – masing kelompok pelayanannya belum maksimal dilakukan.
“Kalau melihat dari jangkauan aplikator,destinasi Berau-Balikpapan mencapai Rp.1,8 juta.semestinya jila mengikuti regulasi dari Menhub,batas atas mencapai Rp.1,2 juta,sedangkan hari ini jumlah malah diatas itu,”Kata Rijal.
Atas hal tersebut,Rijal mengatakan akomodasi udara yang telah disediakan,bisa dijangkau oleh para pelajar,terlebih keluarga yang bukan dari kalangan menengah ke atas.
“Dengan harga yang tidak terjangkau tentu kami tidak bisa membeli tiket, kecuali trasnportasi melalui jalur darat,”tutupnya.(Bgl)