Polisi Tembak Mati Pencuri Batu Bara di Muara Berau, Propam Polda Kaltim Dalami SOP Penembakan

Kasus tertembaknya pencuri batu bara hingga tewas oleh polisi di Perairan Muara Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara, tengah didalami Propam Polda Kalimantan Timur, Sabtu (1/4/2023).

Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, ada tiga polisi saat ini sedang menjalani pemeriksaan perihal standar operasional prosedur (SOP) penembakan. Ketiganya bertugas di Polresta Samarinda. “Tiga polisi ini sedang melakukan pengamanan (kapal tongkang) terus menemukan kelompok pencurian batu bara di atas kapal. Namun tembakan peringatan mengenai satu orang (komplotan pencuri) dan meninggal dunia. Makanya sedang didalami apakah SOP sudah benar,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/4/2023).

Yusuf menjelaskan, saat melakukan tembakan peringatan, ketiga polisi tersebut berada di atas kapal patroli seperti yang gambar dalam video singkat yang tersebar di media sosial. Yusuf membenarkan video tersebut kejadiannya di Muara Berau, saat tertembaknya pelaku pencuri batu bara berinisial MR (17) hingga tewas, Sabtu (23/3/2023) dini hari.

“Kalau lihat rekaman (video) itu ada jarak. Makanya sedang didalami. Kenapa bisa kena, karena faktor cuaca, faktor gelombang air, arah angin, apalagi kondisi di lapangan malam hari. Kondisi lapangan memang menentukan, karena para polisi ini berada di atas kapal saat kejadian penembakan ini,” terang Yusuf.

Di dalam video itu terlihat beberapa kapal klotok yang diduga ditumpangi MR dan rekan-rekannya sedang merapat ke dinding kapal warna merah seperti tongkang. Di tengah kondisi yang gelap gulita, tiba-tiba muncul sebuah speedboat viber polisi menghampiri dengan jarak dekat, lalu menyoroti dengan lampu senter. Seketika terdengar suara tembakan meledak dan disertai teriakan.

“Eh mau mati semuanya, eh mau mati kah, eh mau mati kah kamu. Jangan dilepas talinya, jangan dilepas talinya,” demikian suara keras itu terdengar dari balik video disertai beberapa kali bunyi tembakan. Meski sebelumnya, Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya mengaku belum memastikan kebenaran video tersebut saat menangani kasus itu sebelum dilimpahkan ke Polda Kaltim.

Yusep menyebut, peristiwa bermula ketika PT Insani Bara Perkasa meminta pengawalan tugboat dan tongkang berisi batu bara ke Polresta Samarinda di wilayah Perairan Muara Berau.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INFOGRAFIS

Advertismentspot_img

TERPOPULER