Balikpapan,Lansir.Id – Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menggunakan helikopter untuk bertolak ke Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. Tujuan kunjungannya adalah untuk mengunjungi korban banjir di daerah tersebut dan memastikan infrastruktur pendukung untuk kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak parah bisa pulih secepatnya.
Akmal Malik menyampaikan bahwa banjir kini sudah berangsur surut. Hal ini disampaikannya saat konferensi pers di Hotel Royal Suite Balikpapan pada Sabtu, 18 Mei.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama stakeholder telah berupaya menginventarisir kebutuhan dampak banjir, salah satunya persoalan listrik ke pemukiman penduduk. Saat ini, masih dalam proses inventarisasi yang terdampak, dan hari ini bantuan yang masuk meliputi tenda, perahu karet, dan makanan. Akmal Malik berharap agar bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dapat diterima segera.
Fokus pemulihan jaringan listrik difokuskan pada lima Kecamatan Mahulu yang terdampak banjir. Beberapa infrastruktur milik PLN mengalami kerusakan parah akibat banjir. Saat ini, listrik baru menyala di Long Iram, dan komunikasi dengan PLN berlangsung untuk memastikan listrik juga dapat menyala di Ujoh Bilang.
“Saat ini masih diinvetarisir yang terdampak dan hari ini bantuan yang masuk ada tenda, perahu karet dan makanan. Saya sudah dapat informasi tadi, mudah-mudahan hari ini kita terima bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),” katanya.
Selain perbaikan jaringan listrik, Pemprov Kaltim juga akan menyalurkan bantuan bagi ribuan korban banjir di Mahulu. Bantuan yang akan disalurkan meliputi kebutuhan pangan dan air bersih bagi warga terdampak. Sumur warga banyak yang terendam banjir, sehingga bantuan air minum menjadi prioritas, selain makanan dan tenda.
“Jadi listrik baru menyala di Long Iram. Tadi pagi saya sudah komunikasi dengan PLN, mudah-mudahan hari ini terutama di Ujoh Bilang itu bisa menyala,” ujarnya.
Berdasarkan data yang diterima Akmal Malik dari PLN, di Kampung Ujoh Bilang terdapat 3.339 rumah pelanggan yang terendam banjir, dengan 1.350 di antaranya mengalami kerusakan dan belum teraliri listrik. Di Kampung Datah Bilang, ada 646 rumah yang terdampak banjir, dan di Kecamatan Long Iram, 1.300 rumah terdampak, dengan 540 rumah sudah mendapat pasokan aliran listrik.
“Bantuan prioritas yang dibutuhkan warga adalah pangan dan air bersih. Sebab, sumur warga terendam banjir, nah itu kenapa saya minta bantuan air minum menjadi prioritas, makanan dan tenda juga,” ungkapnya.
Meskipun banjir merupakan siklus tahunan di Mahulu, Akmal Malik menegaskan bahwa tidak boleh ada warga yang menderita karena bencana ini. Sebagai langkah lanjutan, dia merencanakan penerapan Early Warning System atau sistem peringatan dini di Kabupaten Mahulu, serta menyiapkan jalur evakuasi bagi warga yang tinggal di tepi sungai. Tujuan utamanya adalah memastikan keselamatan warga. (*)
Sumber : Diskominfo Kaltim