Samarinda,Lansir.Id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Republik Indonesia bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Berintegritas Rabu(23/8/2023).
Bimbingan Teknis dilakukan dalam upaya pencegahan korupsi secara komprehensif dari tingkat keluarga. Acara digelar di Hotel Swiss Bell Kota Samarinda yang dihadiri langsung oleh Walikota Samarinda Andi Harun dan seluruh Jajaran Pejabat Pemkot Samarinda.
Walikota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa peran keluarga dalam pencegahan korupsi dinilai sangat strategis.hal itu dibuktikan dari beberapa kasus yang ditangani oleh KPK RI yang kerap kali menyeret baik istri,anak dan keluarga.
“Urgensinya memberikan edukasi hingga ke keluarga yang berkuasa sangat penting dalam mewujudkan Kota Samarinda bebas korupsi,”Ucapnya.
Selain itu menurut Andi Harun bahwa pencegahan korupsi bukan hanya tanggung jawab KPK,melainkan dilingkungan keluarga dan seluruh lapisan masyarakat.
“Kita semua punya tanggung jawab penuh dalam pencegahan korupsi, nantinya akan berdampak pada generasi penerus kita,mereka akan punya integritas yang tinggi,”Tuturnya.
Orang Nomor Satu Di Kota Tepian itu juga menjelaskan bahwa tercatat hingga tahun 2021,terjadi 124 kasus korupsi yang melibatkan keluarga di Kaltim yang diusut oleh KPK.hal ini yang mendorong dirinya untuk menegaskan pentingnya peran keluarga dalam pencegahan korupsi.
“Peran keluarga sangatlah vital,kurangi gaya hidup mewah,kebutuhan hidup yang tidak bisa dikontrol jangan sampai kita tergelincir dalam pusaran korupsi,”Jelasnya.
Sementara itu Kepala Satgas III Direktorat Pembinaan Serta Masyarakat KPK RI,David Sepriwasa mengatakan program ini merupakan lanjutan dari Provinsi Kalimantan Timur pada Tahun 2022.Kota Samarinda menjadi Kota pertama di Kaltim yang melaksanakan Bimtek Keluarga Berintegritas.
David memaparkan bahwa pada Desember 2022,KPK telah menangani kurang lebih 1.515 pelaku korupsi.dimana dalam kasus tersebut juga ada keterlibatan keluarga,tak ayal pihaknya pun selalu mengingatkan agar menerapkan pola hidup sederhana,tak hanya pegawainya namun juga pasangan maupun keluarga.
“Materi Bimtek kali ini memberikan edukasi pencegahan korupsi khususnya sektor keluarga,refleksi antar pasanfan,family building dimana mereka menggali kekompakan dan keseriusan,”Urainya.
David menyebut tujuan dari adanya bimtek ini untuk menggali keterbukaan pasangan terkait sumber penghasilan,terutama kepada pasangan yang bukan hanya berperan sebagai bendahara, namun harus peka terhadap sumber penghasilan.
“Hal ini dilakukan untuk upaya mencegah, dan memberikan peringatan kepada keluarga bagaimana dampak dari korupsi,”Pungkasnya.
Terakhir,David menegaskan perihal kasus pamer yang terjadi dikalangan para pejabat tak lepas dari jejak digital yang tak pernah hilang dan akan diperiksa oleh penyidik jika memang benar – benar melakukan tindak korupsi, harapannya hal ini terus dilakukan dan harus selalu diingatkan.(Bgl)