Jaring Aspirasi Warga Bukit Biru,Samsun Sebut Dapat Tiga Masukan

Kutai Kartanegara,Lansir.Id – Muhammad Samsun, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, melakukan kunjungan ke kelurahan Bukit Biru, kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Kamis (2/11).

Kunjungan ini merupakan bagian dari silaturahmi dan penjaringan aspirasi warga terkait isu-isu pembangunan di daerah mereka.

Menurut Samsun, sebagai wakil rakyat, ia memiliki peran sebagai penghubung antara masyarakat dan pemerintah. Ia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi warga melalui mekanisme anggaran dan komunikasi di DPRD.

“Kehadiran kami di sini untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat. Kami akan berupaya seoptimal mungkin untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Samsun.

Dari diskusi santai bersama warga, Samsun mendapatkan tiga masukan utama, yaitu pemekaran Bukit Biru menjadi kelurahan mandiri, penerangan jalan yang tidak memadai, dan dampak tambang batu bara yang merusak lingkungan.

Warga Bukit Biru mengharapkan pemekaran karena merasa kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mereka beranggapan bahwa dengan menjadi kelurahan mandiri, mereka akan mendapatkan pelayanan administrasi dan pembangunan yang lebih baik.

“Kami sudah lama mengusulkan pemekaran, tapi belum ada realisasi. Padahal kami memiliki potensi untuk berkembang, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” ujar Ahmad, salah seorang warga.

Selain itu, warga juga menyampaikan keluhan tentang kondisi penerangan jalan yang minim di Bukit Biru. Hal ini menyulitkan mereka untuk beraktivitas di malam hari. Mereka meminta agar pemerintah segera memasang lampu jalan yang cukup di daerah mereka.

“Kami merasa tidak nyaman kalau keluar rumah di malam hari. Apalagi banyak anak-anak yang masih sekolah. Kami khawatir ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi,” tutur Siti, warga lainnya.

Masalah lain yang menjadi perhatian warga adalah dampak negatif dari aktivitas tambang batu bara yang beroperasi di sekitar wilayah mereka. Warga mengeluhkan bahwa mereka sering terganggu oleh debu dan polusi udara yang ditimbulkan oleh tambang.

“Tambang itu merusak lingkungan kami. Tanaman kami jadi tidak subur, hasil panen menurun. Air tanah juga jadi tercemar dan menyebabkan banjir saat musim hujan,” ungkap Joni, seorang warga.

Samsun menanggapi aspirasi warga dengan serius. Ia mengatakan bahwa ia akan menyampaikan masalah-masalah tersebut ke pemerintah daerah dan meminta solusi secepatnya.

“Kami sangat menghargai aspirasi warga Bukit Biru. Kami akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Kami tidak ingin warga merasa dirugikan oleh kebijakan atau kegiatan apapun,” ucap Samsun.

Samsun juga menyatakan keprihatinannya atas dampak tambang batu bara terhadap lahan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara. Ia mengatakan bahwa ia pernah mendengar keluhan serupa dari warga Desa Amborawang Laut, Kecamatan Samboja.

“Kami sangat prihatin dengan nasib petani yang lahan sawahnya tenggelam akibat banjir dari tambang. Kami akan memastikan bahwa tambang-tambang itu menjalankan operasinya sesuai dengan aturan dan standar lingkungan yang berlaku,” ujar Samsun.

Samsun berharap kunjungannya ke Bukit Biru dapat meningkatkan hubungan baik antara DPRD Kaltim dan masyarakat. Ia juga berpesan agar warga tetap menjaga semangat dan solidaritas dalam membangun daerahnya.

“Kami mengapresiasi partisipasi dan kontribusi warga Bukit Biru dalam pembangunan. Kami berharap warga tetap bersatu dan saling membantu dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada. Kami akan selalu mendukung dan membantu warga sebaik mungkin,” pungkas Samsun.(Adv/Dprdkaltim)

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INFOGRAFIS

Advertismentspot_img

TERPOPULER