Hujan Lebat Berpotensi Terjadi di Kalimantan Timur Selama Satu Minggu

Samarinda,Lansir.Id – Kalimantan Timur (Kaltim) diprakirakan akan menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai dengan angin kencang, petir, dan puting beliung selama satu minggu ke depan. Hal ini berdasarkan pemantauan badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun APT Pranoto Samarinda.

Riza Arian Noor, seorang ahli cuaca dari BMKG, mengatakan bahwa wilayah Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Penajam Paser Utara (PPU) memiliki potensi hujan lebat yang lebih tinggi daripada wilayah lainnya. Ia menyampaikan hal ini dalam dialog antisipasi cuaca ekstrem pada awal tahun 2024, Jum’at (5/1).

Ia juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak negatif dari hujan lebat, seperti banjir, longsor, dan angin kencang. Ia menambahkan bahwa curah hujan di Kalimantan Timur pada awal tahun ini umumnya berada pada kategori sedang atau menengah, namun Kabupaten Mahakam Ulu mencatat curah hujan yang sangat tinggi.

Menurut Riza, kondisi cuaca di Kalimantan Timur dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah fenomena ENSO (El Nino Southern Oscillation). Fenomena ini menunjukkan indeks ENSO sekitar +1,9 pada dasarian tahun 2023, yang berarti El Nino masih berlangsung hingga April 2024.

El Nino merupakan kondisi anomali suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang dapat mempengaruhi pola hujan di Indonesia. Riza menjelaskan bahwa El Nino telah berkontribusi pada peningkatan curah hujan di Kalimantan Timur selama tiga tahun terakhir, dan menyebabkan berbagai peristiwa hidrometeorologi.

Namun, Riza juga mengatakan bahwa El Nino dan La Nina bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi cuaca dan iklim di Indonesia. Ada juga faktor lain, seperti angin muson Benua Asia dan Benua Australia, yang membawa udara kering atau gelombang atmosfer. (*)

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

INFOGRAFIS

Advertismentspot_img

TERPOPULER