Jakarta,Lansir.Id – Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI-Rate, pada level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Maret 2024. Keputusan ini, yang diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo, bertujuan untuk menjaga stabilitas moneter dan ekonomi nasional.
Dalam konferensi pers yang berlangsung pada Kamis, 21 Maret 2024, Perry Warjiyo menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya BI untuk menjaga inflasi dalam kisaran target 2,5±1% untuk tahun 2024.
“Kami tetap berkomitmen pada stabilitas moneter dengan mempertahankan BI-Rate di 6,00 persen,” kata Perry Warjiyo.
Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga Deposit Facility di angka 5,25% dan Lending Facility di 6,75%, sebagai langkah antisipatif terhadap dinamika ekonomi global dan domestik.
Perry Warjiyo juga menambahkan bahwa kebijakan makroprudensial yang akomodatif akan terus diterapkan untuk mendukung pertumbuhan kredit dan pembiayaan perbankan, khususnya kepada sektor usaha dan rumah tangga. Kebijakan sistem pembayaran juga akan diperkuat untuk memastikan keandalan infrastruktur pembayaran dan mempercepat digitalisasi transaksi keuangan.
Di akhir konferensi, Perry Warjiyo menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Ia juga menyoroti perlunya koordinasi yang erat antara BI dan Pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi.
Sumber : Bank Indonesia