Samarinda, Lansir.id – Pemerintah Kota Samarinda telah mengumumkan rencana renovasi besar-besaran untuk Pasar Pagi, yang dianggap telah menjadi bangunan tua sejak tahun 1960-an. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengatakan bahwa rekonstruksi diperlukan untuk keselamatan masyarakat, mengingat usia bangunan yang telah mencapai lebih dari 50 tahun.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa masyarakat Samarinda dapat berbelanja di lingkungan yang aman dan modern. Oleh karena itu, Pasar Pagi harus direnovasi,” kata Andi Harun.
Namun, rencana ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pedagang Pasar Pagi. Ketua Umum Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3), Thoriq Hakim, mengakui bahwa rencana tersebut telah berdampak buruk pada bisnis mereka. Banyak pelanggan yang tidak lagi berbelanja secara langsung di Pasar Pagi karena merasa bangunan tersebut tidak lagi aman.
“Itu sangat mengurangi omzet kami. Jadi pelaku ekonomi di pasar sangat tertekan dengan adanya situasi seperti ini,” sebutnya, Jumat (6/10/2023)
Dalam sebuah pertemuan dengan Komisi II DPRD Kota Samarinda, Thoriq Hakim mengemukakan permintaan untuk menunda pembangunan ulang Pasar Pagi hingga setelah perayaan Idulfitri tahun depan. Dia juga meminta pemindahan tempat sementara yang layak bagi para pedagang selama proses renovasi.
Anggota Komisi II, Laila Fatihah, mendukung rencana renovasi Pasar Pagi, tetapi menekankan perlunya menentukan waktu yang tepat untuk memastikan keberlanjutan bisnis pedagang. Dia juga mengangkat isu ketidakjelasan relokasi sementara pedagang dan mendesak Dinas Perdagangan untuk memperjelas hal ini.
“Mereka belum tahu lokasi relokasi sementara, sementara pernyataan resmi sudah harus dikeluarkan bulan ini. Para pedagang harus diberikan tempat yang layak, bukan hanya dipindahkan begitu saja,” singkat Laila Fatihah.