Balikpapan,Lansir.Id – Menyamakan persepsi antara pemerintah pusat dan daerah dalam akselerasi platform digital pembelajaran menjadi kunci dalam mendorong terbentuknya ekosistem teknologi pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Yudhistira Nugraha, dalam pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) dengan Balai Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Balai Tekkom) Dinas Pendidikan Provinsi di Balikpapan, Rabu (30/10).
“Lewat Rakor yang mengusung tema ‘Nusantara Baru, Pendidikan Maju’, diselenggarakan oleh BLPT sebagai unit teknis di bawah naungan Pusdatin, kami hendak membangun pondasi untuk mendorong inovasi pembelajaran dan meningkatkan pemanfaatan platform teknologi pendidikan secara berkelanjutan,” jelas Yudhistira.
Yudhistira juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, khususnya Balai Tekkom, atas kerja sama yang telah terjalin. “Berbagai program yang telah dikembangkan, seperti Pendamping Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (PemanTIK), Berkolaborasi dan Berbagi (Berkobar), serta Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK), tidak akan sukses tanpa dukungan dari semua pemangku kepentingan,” tambahnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, dalam kesempatan yang sama, mengatakan bahwa Provinsi Kalimantan Timur, melalui fasilitasi oleh Balai Tekkom Dinas Pendidikan Provinsi, telah memiliki berbagai infrastruktur pendukung media pembelajaran.
“Kiranya lewat pelaksanaan Rakor ini, perwakilan dari Kaltim dan provinsi lainnya mendapatkan hal baru untuk memperkaya pengenalan digital di sekolah serta penguatan kompetensi guru yang akan berinteraksi langsung dengan siswa,” ujar Sri Wahyuni.
Kepala BLPT, Kemendikdasmen, Wibowo Mukti, dalam laporan pelaksanaan kegiatan, menyatakan bahwa Rakor diikuti oleh perwakilan Balai Tekkom dari 28 Dinas Pendidikan Provinsi di Indonesia.
“Transformasi digital pendidikan di Indonesia menjadi sebuah keniscayaan. Oleh sebab itu, mendorong ekosistem dalam hal infrastruktur, media, ataupun platform yang digunakan akan menjadi elemen penting dalam menciptakan transformasi digital. Hal ini tentu selaras dengan visi misi presiden yang tertuang dalam program kerja Asta Cita 4: Memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas,” jelas Wibowo.
Pada kesempatan terpisah, salah satu perwakilan peserta dari Dinas Pendidikan Provinsi Papua Pegunungan, Melkius Itlay, menceritakan kisah transformasi digital pendidikan di wilayahnya.
“Provinsi kami baru genap berusia satu tahun terbentuk. Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, di antaranya penyiapan infrastruktur bidang teknologi. Lewat Rakor ini, kami berharap mendapatkan pemahaman yang tepat dalam penyediaan, penggunaan, serta pendampingan atas platform pendidikan untuk sekolah di Provinsi Papua Pegunungan,” pungkas Melkius.
Hadir dalam acara pembukaan Rakor antara lain Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Kaltim, Wiwik Setiawati, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kaltim, Sokib Zunaidi, dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tekkom dan Infodik Provinsi Kaltim, Muchamad Awaludin. Pada acara pembukaan Rakor, para tamu dan undangan dihibur oleh Tarian Pedalaman yang disajikan secara apik oleh UPTD Taman Budaya Provinsi Kaltim. Selama pelaksanaan Rakor yang berlangsung dari tanggal 30 Oktober hingga 2 November 2024, para peserta akan mendapatkan beragam materi dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Komunikasi Digital mengenai teknologi digital pembelajaran dan materi penguatan terkait Pengembangan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan berbasis TIK, serta pendalaman Rapor Pendidikan Daerah.