Jakarta,Lansir.Id – Anggota Komisi VIII DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mendesak Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat mitigasi kebencanaan secara serius, terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan ini mulai terjadi.
Menurut Fikri, Indonesia yang berada di kawasan cincin api (ring of fire) sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung api. Selain itu, cuaca ekstrem belakangan ini juga berpotensi menimbulkan bencana selain letusan gunung.
“Kami harapkan Pemerintah melalui BNPB mengoptimalkan sinergi dengan lembaga terkait lainnya, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Sosial (Kemensos), dan lain sebagainya, untuk memperkuat pelaksanaan mitigasi bencana,” ujarnya dalam keterangan pers, Minggu, Jakarta (17/11/2024).
Lebih lanjut, Fikri menyatakan bahwa selama ini anggaran kebencanaan yang besar adalah Dana Siap Pakai (DSP) atau dana on call. “Selama ini mitigasi ini yang kurang terasa, anggaran yang besar juga dana siap pakai atau on call, yang ketika ada bencana, dananya baru turun. Kami harapkan penguatan lembaga BNPB, bentuknya koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait,” jelas legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (dapil) Jateng IX ini.
BNPB, kata Fikri, juga diharapkan agar lebih proaktif dalam berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) terkait upaya mitigasi bencana. Salah satunya, Fikri meminta BPBD aktif melakukan sosialisasi dan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat.
“Kegiatan sosialisasi dan edukasi tanggap bencana itu penting agar masyarakat menjadi lebih waspada terhadap potensi bencana dan bisa mengurangi risiko dan korban jiwa saat terjadi bencana,” ungkapnya.
Selain itu, Fikri juga mengusulkan perlunya revisi Undang-Undang (UU) Penanggulangan Bencana. “Revisi UU diperlukan agar regulasi sesuai dengan penanggulangan bencana yang semakin kompleks di masa sekarang dan kedepannya,” pungkasnya.