PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI lewat program BRI Peduli Grow & Green melakukan penanaman 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur. Aksi itu melibatkan Yayasan Bakau Manfaat Universal yang berperan dalam menyalurkan bibit komoditas tersebut ke sejumlah petani di Kampung Tanjung Barat, Kecamatan Biduk-Biduk.
Tak hanya menanam bibit baru, program BRI Grow & Green juga melakukan penanaman kembali bibit yang gagal tumbuh, memantau penanaman, dan menghitung serapan karbon di wilayah tersebut. Sebelumnya, bank pelat merah itu melalui program serupa telah menanam 10.000 bibit mangrove di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sekretaris Kelompok Tani (Poktan) Berkah Usaha Sejahtera Samsul Bahri mengaku senang dengan pemberian bibit durian oleh BRI. Adapun poktan beranggotakan 30 petani itu berdiri pada 2022. Para petani di poktan ini tidak hanya menanam bibit pada lahan pribadi, tetapi juga pada tanaman-tanaman pertanian dari program pemerintah. “Kami tentunya senang. Setelah melewati beragam proses, seperti administrasi dan beberapa kali pertemuan virtual, akhirnya kelompok kami terpilih untuk menerima dan melaksanakan program BRI Grow & Green,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (20/6/2023).
Ia melanjutkan, banyak manfaat yang diperoleh pihaknya dari pelaksanaan program itu. Salah satunya adalah petani bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari keuntungan penjualan komoditas yang ditanam. Sebagai informasi, BRI Peduli Grow & Green merupakan program penanaman jangka panjang, yakni selama empat tahun. Dalam pelaksanaannya, BRI membantu dalam penyediaan bibit. Sementara, poktan bertugas mempersiapkan lahan, penanaman, monitoring, serta pendataan perkembangan pohon. Saat pohon berubah, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, program Peduli Grow & Green merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) BRI sekaligus perwujudan prinsip environmental, social, and governance (ESG).
“Program ini juga merupakan komitmen kami dalam memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekaligus meningkatkan pemberdayaan terhadap masyarakat dengan tanaman produktif,” terangnya. Dalam pelaksanaanya, BRI menggandeng pihak organisasi nonprofit dan masyarakat sebagai bentuk kolaborasi dengan jangka waktu sampai dengan empat tahun. Tujuannya adalah untuk melestarikan lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat, dan meningkatkan perekonomian. Dari sekian jenis tanaman, pohon durian menjadi pilihan pada program Peduli Grow & Green di Berau. Pasalnya, komoditas ini memiliki nilai jual tinggi dan pasar cukup luas.
Samsul menambahkan, bibit durian yang diberikan akan ditanam di lahan seluas 25 ha milik petani dalam Poktan Berkah Usaha Sejahtera sehingga keuntungan saat panen akan dibagi rata. “Saat program sudah selesai, kami pastikan akan terus melanjutkan perawatan kebun,” jelasnya. Samsul melanjutkan, pihaknya juga telah menyiapkan tanaman sela, seperti jagung dan lombok. Bibit komoditas tersebut akan ditanam di sela persiapan tanaman tahunan. Hal ini dilakukan agar lahan yang dimiliki tetap produktif dan menghasilkan manfaat ekonomi. “Kami telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah dan Dinas Kehutanan, terkait perizinan penggunaan kawasan atau lahan,” tambahnya.
Samsul berharap, program BRI Peduli Grow & Green dapat diaplikasikan oleh poktan lain di Berau. “Terima kasih atas bantuan dari BRI dan kami sangat senang ada program seperti ini sehingga poktan merasa betul-betul mendapatkan pemberdayaan,” tuturnya.